Pengalaman Internal Control, Sistem Informasi Perbankan


Pengalaman Internal kontrol yang dialami meliputi e-banking , ATM dan teller.  Pada dasarnya tujuan internal kontrol adalah untuk menjaga keamanan nasabah dari transaksi palsu atau penyalahgunaan dana nasabah. Maka dari itu dibuat beberapa prosedur verifikasi dalam penggunaan layanan Bank.

Pada e-banking, internal kontrol biasanya meliput username e-banking, login password dan password konfirmasi transaksi. Untuk proses login tidak dibatasi maksimal kesalahan input, namun untuk proses konfirmasi transaksi hanya dibatasi hingga 3 kali kesalahan. Jika melebihi maka akun e-banking lansung diblokir. Untuk mengembalikan hak akses maka nasabah harus mengurusnya ke kantor cabang terdekat.

Pada ATM, internal control yang diterapkan hanya PIN. Keamanan pin sendiri sebenarnya cukup efektif namun rawan karena mudah dilihat oleh orang lain, sehingga banyak sekarang ATM yg sudah memberikat sekat penutup pada tombol yang ada di mesin ATM untuk menurunkan resiko tersebut. Maksimal kesalahan dalam memasukan PIN hanya 3x. Jika Melebihi maka ATM akan ditelan oleh mesin dan rekening lansung diblokir. Untuk membuka pemblokiran, nasabah harus mengurus lansung ke kantor cabang dengan membawa KTP, buku tabungan(disarankan) guna pembuatan kartu ATM baru.

Pada transaksi teller, internal kontrol yang diterapkan adalah verifikasi data diri. Setiap transkasi yang dilakukan selalu dimintai Identitas nasabah maupun pengirim dana non nasabah. Data tersebut disimpan sebagai bukti jika ada pemalsuan ataupun permasalahan yang terjadi dalam proses transaksi tersebut

Comments

Popular posts from this blog

Blue Pay Wallet Indonesia

Tugas Perhitungan Bunga Tabungan

Infrastructure Control and ITIL Services Management Best Practice